Usai Divaksin, 400 Warga Batu Ampar Dapat Bantuan Beras
By Al
nusakini.com - Jakarta - Sebanyak 400 warga mendapatkan bingkisan beras usai divaksin di SDN Batu Ampar 13 Pagi, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur
Kegiatan vaksinasi hasil kolaborasi pihak kelurahan, SDN Batu Ampar 13 dan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya ini mulai dilaksanakan hari ini hingga 17 Agustus mendatang.
Lurah Batu Ampar, Achmad Ruslan mengatakan, kuota yang tersedia di sekolah ini setiap harinya ada 400 vaksin. Layanan vaksin diberikan tidak hanya untuk warga Batu Ampar namun juga dari Kelurahan Balekambang. Karena lokasi layanan vaksin bersebelahan dengan Kelurahan Balekambang, yang dibatasi dengan Jl Raya Condet.
"Layanan ini digelar hingga 17 Agustus mendatang. Setiap harinya tersedia 400 kuota vaksin. Setelah divaksin, warga mendapatkan beras lima kilogram bantuan dari Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya," kata Ruslan.
Untuk mendukung kegiatan vaksinasi ini, Polda Metro Jaya mengerahkan tiga tenaga kesehatan. Selain itu ada 10 tenaga admin kolaborasi dari Polda dan pengelola RPTRA.
"Kami juga mengerahkan 25 personel gabungan untuk membantu kelancaran pelaksanaan vaksin," tuturnya.
Menurut Ruslan, di wilayahnya tersedia lima gerai layanan vaksinasi yang tersebar di SDN Batu Ampar 13, SDN Batu Ampar 01, SDN Batu Ampar 02, Madrasah Al Ikhsan dan Puskesmas Kelurahan Batu Ampar. Sebelumnya, layanan vaksinasi juga digelar di SMPN 126 kerja sama dengan Kodam Jaya.
"Kita sediakan layanan antar jemput warga yang akan divaksin menggunakan sepeda motor dan mobil. Antar jemput dilakukan oleh PPSU, kader TP PKK, dasawisma, Jumantik dan Posyandu. Agar warga yang tak memiliki kendaraan bisa ke lokasi vaksin," ungkap Ruslan.
Iwan (47), warga RT 01/04 Batu Ampar, mengaku tidak tahu kalau usai divaksin di SDN Batu Ampar 13 ini mendapatkan beras. Ia tahu setelah divaksin dan mengambil kartu vaksin, petugas PPSU mengarahkannya ke meja pengambilan beras.
"Alhamdulillah ada bantuan beras. Ini sangat membantu kami di masa PPKM saat ini," ucap Iwan sumringah.